Bakamla Langsa

Loading

Archives May 2025

Pentingnya Kerjasama Regional dalam Menyusun Kebijakan Keamanan Laut


Pentingnya Kerjasama Regional dalam Menyusun Kebijakan Keamanan Laut

Kebijakan keamanan laut merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di wilayah perairan. Namun, dalam menyusun kebijakan tersebut, kerjasama regional menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan tersebut.

Sebagaimana diungkapkan oleh Direktur Jenderal Kerjasama Politik dan Keamanan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Febrian Ruddyard, “Kerjasama regional sangat penting dalam menyusun kebijakan keamanan laut, karena tantangan keamanan di wilayah perairan tidak bisa diatasi oleh satu negara saja. Dibutuhkan kerjasama antar negara untuk mencapai keamanan yang berkelanjutan.”

Salah satu contoh kerjasama regional yang telah terbukti berhasil dalam menyusun kebijakan keamanan laut adalah Trilateral Cooperative Arrangement (TCA) antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Melalui kerjasama ini, ketiga negara berhasil menangani permasalahan keamanan di wilayah perairan Laut Sulu dan sekitarnya.

Menurut Menteri Pertahanan Malaysia, Mohamad Sabu, “Kerjasama regional seperti TCA merupakan contoh nyata bagaimana negara-negara dalam satu wilayah dapat bekerja sama untuk mengatasi tantangan keamanan yang dihadapi.”

Selain itu, ASEAN juga memiliki peran penting dalam menyusun kebijakan keamanan laut di kawasan Asia Tenggara. Dengan adanya ASEAN Regional Forum (ARF) dan ASEAN Maritime Forum (AMF), negara-negara anggota ASEAN dapat berdiskusi dan berbagi informasi mengenai isu keamanan laut yang dihadapi.

Menurut Sekretaris Jenderal ASEAN, Lim Jock Hoi, “ASEAN memiliki komitmen yang kuat dalam memperkuat kerjasama regional untuk mencapai keamanan laut yang berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.”

Dari berbagai contoh kerjasama regional di atas, dapat disimpulkan bahwa pentingnya kerjasama regional dalam menyusun kebijakan keamanan laut tidak bisa diabaikan. Hanya melalui kerjasama antar negara, tantangan keamanan di wilayah perairan dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan. Jadi, mari terus dukung dan tingkatkan kerjasama regional dalam upaya menjaga keamanan laut di wilayah kita.

Peningkatan Kesiapsiagaan dalam Penanganan Insiden Laut di Indonesia


Peningkatan kesiapsiagaan dalam penanganan insiden laut di Indonesia menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Insiden laut seperti kecelakaan kapal, pencemaran lingkungan, dan penyelundupan barang ilegal merupakan masalah serius yang dapat berdampak buruk bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Menurut Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Indonesia, Marsekal Madya Bagus Puruhito, peningkatan kesiapsiagaan dalam penanganan insiden laut perlu terus dilakukan. “Kami terus melakukan pelatihan dan simulasi untuk meningkatkan keterampilan dan kecepatan dalam menangani berbagai insiden laut yang terjadi di Indonesia,” ujar Bagus Puruhito.

Selain itu, Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Indonesia, Laksamana Muda Aan Kurnia, juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam penanganan insiden laut. Menurutnya, “Dengan peningkatan kesiapsiagaan, kita dapat lebih cepat dan tepat dalam merespons insiden laut yang terjadi di perairan Indonesia.”

Terkait dengan hal ini, Direktur Eksekutif Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI), Prigi Arisandi, juga memberikan pendapatnya. Menurut Prigi, “Peningkatan kesiapsiagaan dalam penanganan insiden laut tidak hanya melibatkan pihak-pihak terkait seperti Basarnas dan Bakamla, tetapi juga melibatkan partisipasi masyarakat dalam melaporkan dan mengatasi insiden laut yang terjadi di sekitar mereka.”

Dengan adanya kerjasama antara berbagai pihak terkait dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan peningkatan kesiapsiagaan dalam penanganan insiden laut di Indonesia dapat tercapai dengan baik. Hal ini akan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan laut Indonesia dari berbagai risiko insiden laut yang dapat terjadi.